Dalam kehidupan bersosial khususnya di dalam bergereja ,
banyak diantara kita mengalami kekecewaan terhadap orang – orang terkasih seiman
di sekeliling kita. Akibatnya muncul kepahitan dan jika terus menerus dipupuk
maka akan mengakibatkan rusaknya hubungan yang indah di dalam Tuhan dan sesama.
Mungkin saja orang yang mengecewakan itu adalah pendeta atau
gembala sidang kita.
Mungkin juga guru Sekolah Minggu atau Guru KPW.
Bisa juga keluarga terdekat kita atau sesama jemaat.
Banyak orang kepahitan terhadap sesama karena ekspektasi kita
tidak sesuai dengan kenyataan atau
realita yang terjadi. Harusnya orang yang menjadi teladan kita ternyata
bersikap atau berkata kata yang tidak
kita harapkan. Lalu kita menjadi kecewa, marah, sedih dan akhirnya tercipta
kepahitan itu.
Lalu bagaimana kita menyikapi orang – orang Kristen yang
demikian agar tidak timbul kepahitan dalam diri kita? Yukk mari kita lihat dan
pahami 9 hal berikut ini agar kita tidak kepahitan :
1.
Kita harus memahami bahwa semua orang berdosa.
“ Karena semua orang telah berbuat dosa i dan telah kehilangan kemuliaan Allah “. Roma
3 : 23
Setiap orang sejak semula hidup dalam dosa
ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa di taman Eden. Karena itu kita
membutuhkan juruselamat dan beroleh kasih karunia dari-NYA Pemilik Kehidupan
Kekal. Jangan menghakimi orang lain dan bersungut – sungut atas kesalahan orang
lain.
2.
Adalah lebih baik ketika kesalahan orang
lain tersingkap / terungkap.
" Janganlah
turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab
menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi
telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang
itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya
dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah
dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu ". Efesus
5 : 11 – 14
Ketika Tuhan mengekspos sisi gelap kehidupan
atau hati seseorang , itu mempunyai arti bahwa Tuhan masih mengasihi dan
memberikan kesempatan kepada bagi kita untuk memperbaiki kesalahan lalu
bersyukur kepada-NYA atas kasih karunia yang mengampuni kita. Kita diharapkan
belajar dari setiap kesalahan yang ada agar tidak menjadi batu sandungan di
kemudian hari dan menjadikan kita menjadi lebih bijaksana.
3.
Setiap orang Kristen harus memikul salib
Kristus
Kita telah menempatkan iman kita kepada
Salib Kristus dan karya penebusan-NYA di kayu salib. Maka dalam kehidupan kita
perlu memanggil dan memikul salib Kristus. Tidak perlu Yesus disalibkan kembali
ketika orang lain mengecewakan kita, karena itu tugas kita melepaskan
pengampunan atas orang yang telah mengecewakan kita.
4.
Sampaikan kebenaran dengan cinta kasih
Tuhan menginginkan kita menjadi saudara bagi saudara – saudara seiman.
Ketika mereka jatuh dalam dosa, maka kita juga bertanggung jawab mengingatkan
mereka sesuai kebeneran Firman Tuhan dan disampaikan dengan penuh kasih agar
orang yang bersalah dapat memahami dan mengerti kesalahan yang diperbuat dan
dapat dengan segera memohon pengampunan Tuhan serta memperbaiki kesalahannya.
Jangan pernah membiarkan saudara seiman kita hidup dalam kesalahan yang tidak
pernah ia sadari.
5.
Jangan bergosip
Karena mengumbar kesalahan orang lain hanya
akan memperburuk hubungan kita dengan orang lain dan memperburuk hubungan kita
dengan Allah. Karena itu menjaga bibir dan mulut kita untuk berkata – kata adalah
tindakan bijaksana.
6.
Nilailah diri sendiri sebelum menilai orang
lain
Kita akan menjadi pribadi yang munafik
ketika kita hanya bisa menilai orang lain tetapi tidak pernah menilai diri kita
sendiri. Menilai dan menakar segala sesuatu dari diri kita adalah tindakan
bijaksana dan adil, sebelum kita berkomentar atau bahkan menilai orang lain
dihadapan orang. Jangan sampai dosa membuat kita buta bahkan tidak peka untuk
mengampuni kesalahan orang lain.
7.
Ampunilah orang yang bersalah kepada kita
Di tahun 2015 terjadi peristiwa tragis di
Charleston penembakan jarak dekat disebuah gereja yang mengakibatkan 9 orang
meninggal, setelah kejadian tersebut USA Today mempublikasikan sebuah
artikel soal bagaimana seorang pria
harus merelakan istri dan anaknya perempuan yang menjadi korban penembakan brutal
tersebut. Saat ditanya apa yang akan dilakukannya ketika bertemu dengan orang
yang telah melakukan penembakan tersebut, maka pria tersebut menjawab “ Jika
diberi kesempatan maka saya akan mengatakan saya mengampunimu “. Lanjut pria
tersebut “ Jika dia mencium pipiku maka
aku juga akan menciumnya karena aku sudah mengampuninya “.
Gambaran diatas adalah gambaran bagaimana pengampunan
bekerja. Alkitab mengingatkan kita bahwa kita mampu mengampuni karena kita
telah diampuni terlebih dahulu.
“
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang i terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu”
Efesus 4 : 32
8.
Dunia menyaksikan dan melihat hidup orang –
orang Kristen
Brand Image orang Kristen adalah hidup
penuh KASIH dan menjadi teladan atas segala hal. Ketika kita mampu mewujudkan
brand image tersebut dunia melihatnya. Celakanya ketika kita jatuh dan gagal
menerapkan brand image tersebut dan hidup dalam penuh kekecewaan kepahitan
bukan karena kasih maka dunia juga melihatnya.
Kita adalah alat Tuhan yang digunakan-NYA untuk memberitakan kepada
dunia tentang pribadi Yesus Kristus. Jadi responmu terhapa apa yang terjadi
dalam kehidupan hidupmu menentukan bagaimana orang lain menilaimu juga.
9.
Daripada membenci lebih baik mendoakan
mereka.
Jika ada orang lain terbukti melakukan
kesalahan, jangan menghakiminya tetapi berdoalah untuk dia. Doa adalah solusi
yang sangat sederhana untuk menjauhkan
kita dari resiko yang lebih besar ketika kita disakiti orang lain. Karena doa
orang benar besar kuasanya ( Yakobus 5 : 16 )
Menjadi orang Kristen tidak menjamin untuk
tidak dikecewakan teman seiman, bahwa kita juga pernah berdosa dengan menyakiti
diri sendiri dan orang lain maupun melanggar kekudusan Allah maka membawa kita
ke pemahaman yang lebih dalam bahwa TUHAN ALLAH senantiasa membuka PINTU PENGAMPUNAN. Jika Tuhan Allah mau dan telah mengampuni
kesalahan maka kitapun diharapkan juga dapat mengampuni orang lain yang telah
mengecewakan kita. Jangan biarkan hidup kita penuh luka kepahitan karena dosa dan kesalahan orang lain,
sebaiknya lepaskan pengampunan dan biarkan Tuhan yang bekerja di dalam hidup orang yang
mengecewakan kita. Bagian kita hanya mengampuninya dan berdoa atas kehidupan
orang yang telah mengecewakan kita. Sisanya adalah bagian Tuhan Sang Pemilik
Kehidupan.
Tuhan
Yesus Memberkati
Sumber : crosswalk.com / jawaban.com
0 komentar: