Halo sobat KPW,
Berikut sebuah cerita yang dapat
kita renungkan dan semoga dapat memotivasi kita untuk selalu berdekat
kepada-NYA. Cerita ini sangat menarik dan menggelitik untuk direnungkan dan membuat
kita dapat memahami arti kehadiran “ Tuhan “ dalam kehidupan kita sehari-hari.
Alkisah,
![]() |
Image source : Google Search |
Sesampai di depan rumah pendeta
tersebut pemuda itu berteriak – teriak memanggil pendeta sambil menggerutu akan
masalah dan nasib yang menimpanya, “
Pendeta .. Pendeta, aku telah melayani Tuhan dan sekarang aku mengalami masalah
serta kehilangan pekerjaanku. Mengapa nasibku seperti ini wahai pendeta? “
Pendeta tua yang sedang belajar
Alkitab di dalam ruangan kerjanya tidak dapat mendengar suara pemuda tersebut,
sehingga pemuda itu menjadi semakin kalap. Ia mengepalkan tangan tinjunya
sambil berteriak lantang, “ Pendeta
bilang Tuhan akan selalu menolong tetapi mengapa Tuhan membiarkan aku seperti
ini? “
Mendengar suara ribut di luar
rumah maka pendeta itupun keluar dan berdiri di depan pintu ruang tamu rumahnya.
Ia mengucapkan sesuatu di bibirnya serta menanti reaksi tanggapan si pemuda.
Akan tetapi si pemuda tidak mendengar jelas apa yang dikatakan pendeta itu
karena berada di depan pintu pagar rumah pendeta tua itu
Si pemuda itu masih diam
ditempatnya, lalu bertanya “ Pendeta
bilang apa barusan? “
Lalu pendeta itu duduk di bangku
kayu di teras rumahnya, sang pendeta mengucapkan sesuatu kembali, namun si
pemuda masih belum bisa mendengar apa yang dikatakannya. Akhirnya si pemuda
masuk ke halaman rumah pendeta, mendekati lalu duduk disamping pendeta tua
tersebut.
Sang pendeta memeluk pemuda
tersebut lalu menepul pundaknya seraya berkata, “ Anakku aku ada disini. Di dalam kekalapan karena masalah hidupmu,
terkadang kamu tidak dapat mendengar suaraku, seolah – olah aku tidak peduli
terhadapmu. Tetapi sebenarnya tidak demikian anakku. Suaraku lirih berbisik,
karena aku ingin kamu mendekat kepadaku dan bisa mendengarkan suaraku lebih
jelas “
Si pemuda tersebut tertegun
mendengar kata – kata sang pendeta dan akhirnya si pemuda itu mengerti apa yang
harus dilakukannya.
Untuk kita renungkan :
Sama seperti pemuda diatas, kita
seringkali kalap dalam menghadapi banyaknya kesulitan dalam hidup.
Kita berteriak dan protes kepada
Tuhan, mengapa IA membiarkan kita.
Kita menginginkan jawaban dan
jalan keluar setiap permasalahan kita secepat mungkin.
Ketika kita tidak mendapatkan jawaban itu, kita berpikir bahwa Tuahn tidak
mendengar atau kurang PEKA permasalahan kita atau IA sedang menghukum kita.
Sedangkan di sisi Tuhan, IA diam menatap kita lembut dan berbicara dengan sangat
lembut bahkan berbisik, agar kita mengambil waktu datang dan mendekat
kepadaNYA, berdiam disisiNYA. Disaat seperti itulah kita dapat mendengarkan
suaraNYA dengan sangat jelas. Setiap jawaban permasalahan kehidupan kita Tuhan
jawab dengan sangat lembut.
Mari datang mendekat kepadaNYA. Duduk dan diam
disisiNYA. Tuhan rindu berbicara secara pribadi dan intim dengan kita. Hanya mendekat
dan berdiam di sisi Tuhan kita mendapatkan jawaban serta damai sejahtera yang
melimpah.
~
Tuhan memberkati ~
dikutip dari:
http://16-novemver.blogspot.com dengan modifikasi.
0 komentar: